BIOTEKNOLOGI
CARA MEMBUAT TAPE KETAN
GURU PEMBIMBING: CHOTIMAHWATI
Nama Kelompok:
- 1. Aida Aulia Sekti Asih
- 2.
Ika Safira Amalia
- 3.
Hasnan Bil Fiel
- 4.
Hikmah Shefi Azrielda
- 5.
Rena Erlya Alberta
Kelas : XII MIPA 4
Tahun Pelajaran 2021-2022
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tuban
A. Alat dan Bahan:
1.
1/2kg beras ketan
2.
1 buah ragi tape
3.
Daun pisang
4.
Lidi untuk menyemat
5.
Baskom
6.
Gunting
7.
Kompor
8.
Panci
9.
Kain lap
1 sendok
1 Nampan
B.Cara kerja
1.
Cuci beras ketan hingga bersih lalu tiriskan.
2.
Rendam beras ketan dalam air bersih selama 6-8 jam.
3.
Tiriskan beras ketan lalu kukus dalam kukusan panas
selama 15 menit.
4.
Angkat dan cuci kembali beras ketan yang setengah
matang dan tiriskan.
5.
Kukus kembali selama 10 menit hingga beras ketan
empuk.
6.
Angkat ketan yang sudah masak. Ratakan dalam wadah
datar atau baki yang sudah bersih.
7.
Taburi dengan gula pasir dan campur hingga merata.
Biarkan hingga benar-benar dingin.
8.
Haluskan ragi tape taburkan ke atas ketan yang sudah
dingin dan aduk hingga merata.
9.
Siapkan daun pisang yang sudah dilap bersih. Bungkus
tiap 1 sdm ketan dengan daun pisang, bentuk tum dan semat dengan lidi.
10.
Susun bungkusan ketan dengan posisi berdiri agar air
fermentasi tidak menetes. Simpan bungkusan ketan ke dalam plastik yang berisi
potongan di dalamnya.
11.
Tutup rapat dan simpan di tempat yang bersih dan
sejuk.
12. Diamkan ketan selama 2 hari 3 malam . Jika ketan sudah
mengeluarkan air fermentasi maka tape ketan sudah siap untuk di santap.
C . Hasil Pengamatan
D . Pembahasan
Tapai (sering
dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang
dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat,
seperti singkong dan ketan. Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan
hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan
putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan".
Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti
Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp.,
Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain..
Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa
manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket.Umumnya, tapai
diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan
pencuci mulut.
Pembuatan tapai memerlukan kecermatan
dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan dapat menjadi lunak karena
proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang
digunakan untuk membuat tapai. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik
alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau
minyak. Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tapai bisa
menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih :
menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tapai tidak berhasil dibuat.
Dalam fermentasi tape ketan terlibat
beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjadi
gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan
tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti
(mengubah alcohol menjadi asam asetat)
E. Kesimpulan
1.
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat
disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4
hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna.
Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan
yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang
dihasilkan. Fermentasi yang terjadi
yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi alcohol,
sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol
2.
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi
konvensional (tradisional) karena masihmenggunakan cara-cara yang terbatas.
3.
Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan
glukosa yang ada di dalam singkongsebagai makanan untuk pertumbuhannya,
sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebutakan merubah glukosa
menjadi alkohol.
4.
Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapatmemecah karbohidrat pada singkong menjadi gula
yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tapeterasa manis apabila sudah matang
walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
5.
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan
enzim pada ragi Saccharomycescereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzimtersebut.
F. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum
selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih
memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut
berlangsung sempurna.
G. Penutup
Demikian laporan penelitian yang
dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali kekurangan dalam laporan ini.
Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang
berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar