Senin, 21 Februari 2022

Laporan Bioteknologi "Membuat Tape Ketan"

 

BIOTEKNOLOGI

CARA MEMBUAT TAPE KETAN





GURU PEMBIMBING: CHOTIMAHWATI

Nama Kelompok:

  • 1.   Aida Aulia Sekti Asih
  • 2.   Ika Safira Amalia
  • 3.   Hasnan Bil Fiel
  • 4.   Hikmah Shefi Azrielda
  • 5.   Rena Erlya Alberta

Kelas : XII MIPA 4

 

 

Tahun Pelajaran 2021-2022

Madrasah Aliyah Negeri 1 Tuban




A.          Alat dan Bahan:

1.    1/2kg beras ketan

2.    1 buah ragi tape

3.    Daun pisang

4.    Lidi untuk menyemat

5.    Baskom

6.    Gunting

7.    Kompor

8.    Panci

9.    Kain lap

1   sendok

1    Nampan

B.Cara kerja

1.    Cuci beras ketan hingga bersih lalu tiriskan.

2.    Rendam beras ketan dalam air bersih selama 6-8 jam.

3.    Tiriskan beras ketan lalu kukus dalam kukusan panas selama 15 menit.

4.    Angkat dan cuci kembali beras ketan yang setengah matang dan tiriskan.

5.    Kukus kembali selama 10 menit hingga beras ketan empuk.

6.    Angkat ketan yang sudah masak. Ratakan dalam wadah datar atau baki yang sudah bersih.

7.    Taburi dengan gula pasir dan campur hingga merata. Biarkan hingga benar-benar dingin.

8.    Haluskan ragi tape taburkan ke atas ketan yang sudah dingin dan aduk hingga merata.

9.    Siapkan daun pisang yang sudah dilap bersih. Bungkus tiap 1 sdm ketan dengan daun pisang, bentuk tum dan semat dengan lidi.

10.           Susun bungkusan ketan dengan posisi berdiri agar air fermentasi tidak menetes. Simpan bungkusan ketan ke dalam plastik yang berisi potongan di dalamnya.

11.           Tutup rapat dan simpan di tempat yang bersih dan sejuk.

12.      Diamkan ketan selama 2 hari 3 malam . Jika ketan sudah mengeluarkan air fermentasi maka tape ketan sudah siap untuk di santap.

C . Hasil Pengamatan



D . Pembahasan

     Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan". Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain.. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket.Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut.

Pembuatan tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tapai. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tapai bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih : menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tapai tidak berhasil dibuat.

Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjadi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat)

 

E. Kesimpulan

1.   Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.   Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol

2.   Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masihmenggunakan cara-cara yang terbatas.

3.   Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkongsebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebutakan merubah glukosa menjadi alkohol.

4.   Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapatmemecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tapeterasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

5.   Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomycescereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzimtersebut.

 

F. Saran

 Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

 

 G. Penutup

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGGUNAAN POSTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI KESEHATAN LINGKUNGAN DI FOOD STATION SALAH SATU INSTANSI PENDIDIKAN

 Apa itu Promosi Kesehatan?  Jadi Menurut WHO (dalam Fitriani, 2011), promosi kesehatan itu “The process of enabling individuals and communi...