Senin, 28 Februari 2022

Laporan Praktikum Uji Enzim Katalase pada Hati

 Laporan Praktikum Uji Enzim Katalase pada Hati



GURU PEMBIMBING: CHOTIMAHWATI

Nama Kelompok:

Aida Aulia Sekti Asih

Ika Safira Amalia

Hasnan Bil Fiel

Hikmah Shefi Azrielda

Rena Erlya Alberta

Kelas : XII MIPA 4


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tuban

Tahun Pelajaran 2021-2022

Alat dan Bahan

Alat

  • Tabung reaksi
  • Lampu bunsen/ lampu spritus
  • Pipet tetes
  • Penjepit tabung reaksi
  • Botol cuci
  • Rak tabung reaksi
  • Sikat tabung reaksi
  • Alat tulis
  • Kamera digital /hp
  • Korek api
  • Penangas
  • Bahan
  • Ekstrak hati ayam 
  • Larutan Hidrogen Peroksida/ Vanish (H2O2)
  • Larutan Natrium Hidroksida (NAOH)
  • aquades
  • Spritus


Prosedur kerja atau cara kerja

Langkah Kerja

  • memotong kecil-kecil hati ayam dengan menggunakan gunting 
  • Membagi  ekstrat hati ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan volume  yang sama.
  • Kemudian berilah label 1,2,3,4 dan 5  pada 5 tabung reaksi .
  • Ekstrak hati di masukkan ke dalam tabung 1 s.d 5
  • Ekstrak hati di beri perlakuan.
  • Tabung 1 dalam netral ( diberi aquades)
  • Tabung 2 dalam suhu tinggi ( diberi aquades + dipanaskan).
  • Tabung 3 dalam suhu rendah (diberi aquades + didinginkan)
  • Tabung 4 dalam suasana asam ( diberi HCl)
  • Tabung 5 dalam suasana basa ( diberi NaOH)
  • Tunggu sampai 10 menit, setelah itu buang airnya 
  • Masukkan larutan H2O2/ Vanish  ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes
  • Lalu Mengamati gelembungnya (amat banyak, banyak,sedang, sedikit, atau tidak)
  • Kemudian menulis hasil pengamatan ke dalam sebuah tabel.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun pembahasan dalam Laporan Praktikum Enzim Katalase adalah sebagai berikut:

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :

H2O2 + H2A -- >2H2O + A2            2H2O2 ----->2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.  Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.  Hati ayam d kemudian dibuat ekstrak.  Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut

Pada Tabung pertama yang berisi  Ekstrak hati di tambah H2O2, karena Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2menjadi H2O (air). . Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O22.

Pada tabung yang kedua berisi ekstrak hati ayam dimasukkan Aquades +  H2O2 + dipanaskan. Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Terjadi banyak gelembung- gelembung, disebabkan karena Enzim katalase tidak rusak apabila bekerja pada suhu 100C atau suhu optimum, dan pada kondisi asam maupun basa.

Pada tabung yang ketiga berisi ekstrak hati yang di masukkan Aquades +  H2O2 + didinginkan, terjadi sedikit gelembung artinya yaitu apabila enzim katalase berada dalam suhu netral  mampu bekerja dengan baik, 

Pada Tabung yang keempat berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 + HCL, Pertambahan HCL disini di maksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. pada percobaan ini tidak  terjadi  gelembung-gelembung udara. Hal ini membuktikan bahwa enzim mampu berkerja dalam keadaan basa.

Pada tabung yang kelima berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 + NAOH, penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim mampu mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ) dan O2 (oksigen) dalam kondisi yang basa.


Enzim katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu, yaitu:

Suhu, Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak yang dipanaskan (tabung reaksi C) hanya terjadi sedikit gelembung udara sehingga nyala bara/ api pun juga sedikit/kecil. Selain itu Enzim menjadi tidak aktif  jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Seperti yang terdapat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan HCl (tabung reaksi B ) yang bersifat asam sehingga membuat enzim tidak aktif dan tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.


PENUTUP


Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Pengaruh Enzim katalase terhadap H2O2 yaitu, Enzim katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu suhu dan kontsentrasi keasaman (pH).

Enzim katalase tidak dapat bekerja optimal ketika suhu yang sangat tinggi atau panas

Enzim katalase tidak dapat bekerja jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. ). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.


Saran


Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.

Berhati-hatilah dengan bahan-bahan kimia, gunakan masker agar lebih aman dan jangan menghirup cairan H2O2 secara langsung.

Patuhilah tata tertib laboraterium untuk keamanan dan keselamatan selama melakukan percobaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.harian-post.com/2016/02/wow-ternyata-hati-ayam-mempunyai.html

www.wikipedia.com

Sri Pujiyanto. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XII. Solo: Platinum.

Ine. 2011. LAPORAN KERJA ENZIM KATALASE (PADA EKSTRAK HATI, JANTUNG, DAN UMBI).

http://lindadhena.wordpress.com/2012/09/29/kerja-dan-pengaruh-enzim-katalase/


http://punyaine.blogspot.com


 http://meirisdadelatina.blogspot.com


Hikmat. 2016. Pengertian dan Sifat Hidrogen Peroksida. Artikel. Diunduh pada 30 Oktober 2016



Senin, 21 Februari 2022

Laporan Bioteknologi "Membuat Tape Ketan"

 

BIOTEKNOLOGI

CARA MEMBUAT TAPE KETAN





GURU PEMBIMBING: CHOTIMAHWATI

Nama Kelompok:

  • 1.   Aida Aulia Sekti Asih
  • 2.   Ika Safira Amalia
  • 3.   Hasnan Bil Fiel
  • 4.   Hikmah Shefi Azrielda
  • 5.   Rena Erlya Alberta

Kelas : XII MIPA 4

 

 

Tahun Pelajaran 2021-2022

Madrasah Aliyah Negeri 1 Tuban




A.          Alat dan Bahan:

1.    1/2kg beras ketan

2.    1 buah ragi tape

3.    Daun pisang

4.    Lidi untuk menyemat

5.    Baskom

6.    Gunting

7.    Kompor

8.    Panci

9.    Kain lap

1   sendok

1    Nampan

B.Cara kerja

1.    Cuci beras ketan hingga bersih lalu tiriskan.

2.    Rendam beras ketan dalam air bersih selama 6-8 jam.

3.    Tiriskan beras ketan lalu kukus dalam kukusan panas selama 15 menit.

4.    Angkat dan cuci kembali beras ketan yang setengah matang dan tiriskan.

5.    Kukus kembali selama 10 menit hingga beras ketan empuk.

6.    Angkat ketan yang sudah masak. Ratakan dalam wadah datar atau baki yang sudah bersih.

7.    Taburi dengan gula pasir dan campur hingga merata. Biarkan hingga benar-benar dingin.

8.    Haluskan ragi tape taburkan ke atas ketan yang sudah dingin dan aduk hingga merata.

9.    Siapkan daun pisang yang sudah dilap bersih. Bungkus tiap 1 sdm ketan dengan daun pisang, bentuk tum dan semat dengan lidi.

10.           Susun bungkusan ketan dengan posisi berdiri agar air fermentasi tidak menetes. Simpan bungkusan ketan ke dalam plastik yang berisi potongan di dalamnya.

11.           Tutup rapat dan simpan di tempat yang bersih dan sejuk.

12.      Diamkan ketan selama 2 hari 3 malam . Jika ketan sudah mengeluarkan air fermentasi maka tape ketan sudah siap untuk di santap.

C . Hasil Pengamatan



D . Pembahasan

     Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan". Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain.. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket.Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut.

Pembuatan tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tapai. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tapai bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih : menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tapai tidak berhasil dibuat.

Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjadi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat)

 

E. Kesimpulan

1.   Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.   Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol

2.   Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masihmenggunakan cara-cara yang terbatas.

3.   Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkongsebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebutakan merubah glukosa menjadi alkohol.

4.   Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapatmemecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tapeterasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

5.   Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomycescereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzimtersebut.

 

F. Saran

 Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

 

 G. Penutup

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.

 



PENGGUNAAN POSTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI KESEHATAN LINGKUNGAN DI FOOD STATION SALAH SATU INSTANSI PENDIDIKAN

 Apa itu Promosi Kesehatan?  Jadi Menurut WHO (dalam Fitriani, 2011), promosi kesehatan itu “The process of enabling individuals and communi...